Monday, November 2, 2009

Antara Kereta Sport Dengan Sebuah Al-Quran

Seorang pemuda yang sedang berada di tahun akhir pengajiannya
mengharapkan sebuah kereta sport daripada ayahnya...lantas, si pemuda memberitahu
hajatnya kepada ayahnya, seorang hartawan yang ternama...si ayah hanya
tersenyum... si anak bertambah yakin, andai keputusan peperiksaannya
begitu cemerlang, pasti kereta itu akan menjadi miliknya Beberapa bulan berlalu...ternyata si anak, dengan berkat kesungguhannya. .telah
beroleh kejayaan yang cukup cemerlang..hatinya berbunga
keriangan... satu hari...si ayah memanggil si anak ke bilik
bacaannya..si ayah memuji anaknya...sambil menyatakan betapa bangga
hati seorang bapa sepertinya dgn kejayaan si anak yang cukup cemerlang... si
anak tersenyum puas...di ruang matanya terbayang kilauan kereta sport
merah yang selama ini menjadi idamannya itu Si ayah yang bagaikan
mengerti kehendak si anak, menghulurkan sebuah kotak yang berbungkus rapi dan cantik...si anak terkesima... sungguh.. .bukan itu yg kuhajatkan dengan hati yang berat...kotak itu bertukar tangan...matanya terarah kepada riak wajah ayahnya...yg tidak menunjukkan sebarang perubahan;seolah2 tidak dapat membaca tanda tanya yang bersarang dihatinya Dalam pada itu, si anak masih membuka pembalut yang membungkus kotak itu...penutup kotak dibuka...apa makna semua ini???..sebuah Al-Quran
kecil; comel dgn cover kulit..tinta emas menghiasi tulisan khat di
muka hadapan...si anak memandang ayahnya...terasa dirinya
dipermainkan. ..amarahnya membuak...nafsu mudanya bergelojak.. . ayah
sengaja mempermainkan saya...ayah bukannya x tahu betapa saya menyukai
kereta tu...bukannya ayah x mampu utk membelikannya. .. sudah
ayah...bukan al-Quran ni yang saya nak...katanya
keras...al-quran itu dihempaskan keatas meja bacaan...si anak terus
meninggalkan si ayah..tanpa memberi walau sesa'at utk si ayah
bersuara...pakaiann ya disumbatkan ke dalam beg..lantas, dia
meninggalkan banglo mewah ayahnya...memulakan kehidupan baru dengan sekeping ijazah
yg dimilikinya 10 tahun berlalu..si anak kini merupakan seorang yang
berharta...punyai syarikat sendiri...dengan isteri yg cantik dan anak-anak yang
sihat...cukup membahagiakan. ..namun hatinya tersentuh... Sudah 10
tahun..sejak peristiwa itu dia tidak pernah menjenguk ayahnya...sedang
dia berkira2 sendiri...telefonnya berdering... dari peguam
ayahnya...ayahnya meninggal dunia semalam...dengan mewariskan semua hartanya kepada sianak...si anak diminta pulang untuk menyelesaikan segala yg berkaitan
perwarisan harta Dan buat pertama kalinya setelah dia bergelar
bapa...si anak pulang ke banglo ayahnya...memerhati kan banglo yg
menyimpan 1001 nostalgia dlm hidupnya...hatinya sebak..bertambah sebak
apabila mendapati diatas meja di bilik bacaannya... Al-quran yang di hempaskannya masih lagi setia berada disitu...bagaikan setianya hati ayahnya mengharapkan kepulangannya selama ini...perlahan2 langkahnya menuju ke situ...mengambil al-quran
itu..membelek2- nya dengan penuh keharuan...tiba- tiba...jatuh sesuatu
dari Al-quran itu...segugus kunci...di muka belakang Al-quran itu...sebuah
sampul surat ternyata diselotepkan disitu Kunci itu segera dipungut...hatinya tertanya-tanya. ..nyata sekali...di dalam sampul surat itu...terdapat resit pembelian kereta idamannya... dibeli pada hari konvokesyennya. .. Dengan bayaran yg telah dilunaskan oleh siayah...sepucuk warkah..tulisan tangan org yg amat dikenalinya selama ini..hadiah teristimewa utk putera kesayanganku. ...air
mata si anak menitis deras...hatinya bagai ditusuk sembilu..penyesalan
mula bertandang Namun semuanya sudah terlambat... Sekadar renungan
bersama: berapa banyak kita melupakan nikmat Allah, hanya semata-mata kerana nikmat itu tidak "dibungkus", didatangkan atau diberi dalam keadaan yg kita hajati...... ......... .

No comments: